Martabat orang yang berpuasa ada 3 yaitu:
1. Puasa awam. (puasa anak-anak)
2. Puasa khusus. (puasa orang sholihin)
3. Puasa khususilkhusus
1. Puasa awam.
Puasa awam adalah puasa yang cuma sekedar menahan makan, minum dan segala yang membatalkan puasa pada zohirnya saja. Sedangkan anggota-anggota yang lain seperti mata, mulut, dan telinga tidak dijaga dari segala macam perbuatan yang di haramkaan seperti mengupat dan menyebut-nyebut kejelekan orang lain, memandang dan mendengar akan segala yang dilarang agama baik secara langsung atau melewat layar televisi sehingga jadilah orang yang berpuasa seperti ini tak ubahnya puasa anak-anak dan tiadak mendapat pahala berpuasa kecuali lapar dan dahaga semata.
2. Puasa khusus.
Puasa khusus adalah puasa yang bukan Cuma sekedar menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa saja tetapi juga menjaga anggota tubuhnya dari segala pekerjaan yang dilarang agama. Orang yang berpuasa pada martabat ini adalah termasuk dalam golongan orang-orang sholihin.
Adapun kesempurnaan dari puasa khusus in ada enam macam perkara
1. Memelihara mata dari dosa dan menahan daripada berlezat-lezat memandang tiap-tiap yang di celaa dan yang makruh serta memandang kepada segala yang membimbangkan dan melupakan hati kepada ALLAH SWT.
2. Memelihara lidah dari perkataan yang sia-sia, berdusta, mengupat, menggibah, serta perkataan yang jahat dan berbentah-bentahan dan hendaklah melazimkan berdiam dan berbimbang lidah dengan zikir kepda ALLAH SWT. dan membaca Al-Qur an.
3. Menahan pendengaran dari semua yang dilarang agama.
4. Menahan anggota yang lain daripada semua yang di haramkan dan dimakruhkan dan yang subhat-subhat pada tangan, kaki dan perut.
5. Tidak memperbanyak makan dan minum ketika berbuka supaya tidak mengganggu ibadah.
6. Hatinya takut dan berharap supaya ibadah yang di kerjakannya di terima oleh ALLAH SWT.
3. Puasa khususilkhusus.
Puasa khususilkhusus adalah menahan diri dari segala yang membatalkan puasa menjaga seluruh anggota badan daripada perbuatan yang melanggar hukum-hukum agama ditambah lagi dengan menjaga hati daripada kemauan serta memikirkan masalah dunia yang hina dan juga menjaga hati jangan sampai lupa kepada ALLAH SWT.
Dan orang yang berpuasa pada tingkatan ini akan mendapatkan sirrusshaum (rahasia puasa)dan termasuk kedalam golongan anbia dan mulia serta para siddiqin.
Orang yang berpuasa pada martabat ini sama sekali tidak memikirkan urusan duniawi bahkan untuk urusan berbuka dan makan sahur sekalipun karena bagi mereka memikirkan hal-hal yang semacam itu sama halnya dengan tidak meyakini akan rahmat dan karunia dari ALLAH SWT, kecuali urusan-urusan dunia yang di gunakan untuk kepentingan agama seperti memikirkan berbuka puasa untuk orang di mesjid-mesjid atau langgar.
Adapun kesempurnaan puasa orang yang khususilkhusus ini adalah:
Menahan diri dari segala yang membatalkan puasa serta menahan semua anggota tubuh dari segala maksiat zhohir dan bathin serta menjaga hati dan fikiran jangan sampai lupa kepada ALLAH SWT.
1. Puasa awam. (puasa anak-anak)
2. Puasa khusus. (puasa orang sholihin)
3. Puasa khususilkhusus
1. Puasa awam.
Puasa awam adalah puasa yang cuma sekedar menahan makan, minum dan segala yang membatalkan puasa pada zohirnya saja. Sedangkan anggota-anggota yang lain seperti mata, mulut, dan telinga tidak dijaga dari segala macam perbuatan yang di haramkaan seperti mengupat dan menyebut-nyebut kejelekan orang lain, memandang dan mendengar akan segala yang dilarang agama baik secara langsung atau melewat layar televisi sehingga jadilah orang yang berpuasa seperti ini tak ubahnya puasa anak-anak dan tiadak mendapat pahala berpuasa kecuali lapar dan dahaga semata.
2. Puasa khusus.
Puasa khusus adalah puasa yang bukan Cuma sekedar menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa saja tetapi juga menjaga anggota tubuhnya dari segala pekerjaan yang dilarang agama. Orang yang berpuasa pada martabat ini adalah termasuk dalam golongan orang-orang sholihin.
Adapun kesempurnaan dari puasa khusus in ada enam macam perkara
1. Memelihara mata dari dosa dan menahan daripada berlezat-lezat memandang tiap-tiap yang di celaa dan yang makruh serta memandang kepada segala yang membimbangkan dan melupakan hati kepada ALLAH SWT.
2. Memelihara lidah dari perkataan yang sia-sia, berdusta, mengupat, menggibah, serta perkataan yang jahat dan berbentah-bentahan dan hendaklah melazimkan berdiam dan berbimbang lidah dengan zikir kepda ALLAH SWT. dan membaca Al-Qur an.
3. Menahan pendengaran dari semua yang dilarang agama.
4. Menahan anggota yang lain daripada semua yang di haramkan dan dimakruhkan dan yang subhat-subhat pada tangan, kaki dan perut.
5. Tidak memperbanyak makan dan minum ketika berbuka supaya tidak mengganggu ibadah.
6. Hatinya takut dan berharap supaya ibadah yang di kerjakannya di terima oleh ALLAH SWT.
3. Puasa khususilkhusus.
Puasa khususilkhusus adalah menahan diri dari segala yang membatalkan puasa menjaga seluruh anggota badan daripada perbuatan yang melanggar hukum-hukum agama ditambah lagi dengan menjaga hati daripada kemauan serta memikirkan masalah dunia yang hina dan juga menjaga hati jangan sampai lupa kepada ALLAH SWT.
Dan orang yang berpuasa pada tingkatan ini akan mendapatkan sirrusshaum (rahasia puasa)dan termasuk kedalam golongan anbia dan mulia serta para siddiqin.
Orang yang berpuasa pada martabat ini sama sekali tidak memikirkan urusan duniawi bahkan untuk urusan berbuka dan makan sahur sekalipun karena bagi mereka memikirkan hal-hal yang semacam itu sama halnya dengan tidak meyakini akan rahmat dan karunia dari ALLAH SWT, kecuali urusan-urusan dunia yang di gunakan untuk kepentingan agama seperti memikirkan berbuka puasa untuk orang di mesjid-mesjid atau langgar.
Adapun kesempurnaan puasa orang yang khususilkhusus ini adalah:
Menahan diri dari segala yang membatalkan puasa serta menahan semua anggota tubuh dari segala maksiat zhohir dan bathin serta menjaga hati dan fikiran jangan sampai lupa kepada ALLAH SWT.